Jumat, 06 Maret 2015

Suara dukungan untuk jogja

Jerinx SID suarakan dukungan untuk gerakan Jogja Ora Didol dan Tolak reklamasi Bali di panggung, di Alun-alun Utara Jogja, Sabtu malam (06/09/2014). Foto : Tommy Apriando
Sementara itu, Jerinx selaku penggebuk drum SID juga menyuarakan gerakan tolak reklamasi Bali dan “Jogja Ora Didol” di atas panggung. Ia berpesan kepada warga Yogyakarta untuk menyuarakan dan melawan berbagai bentuk kerakusan dari pemimpin daerah yang mengancam kerusakan alam.
“Hanya dua kalimat yang ingin saya sampaikan, Bali Tolak Reklamasi dan Jogja Ora Di Dol,” kata Jerinx.

Vokalis SID

Bobby Cool gitaris dan vokalis SID memakai kaos Bali Tolak Reklamasi dan Batalkan Perpres 51 tahun 2014 ketika manggung di Alun-alun Utara Jogja, Sabtu malam, (06/09/2014. Foto : Tommy Apriando
Grup band Superman Is Dead (SID) mengkampanyekan dukungannya untuk gerakan “Jogja Ora Didol” (Jogja tidak dijual) dan “Tolak Reklamasi Bali” ketika tampil di panggung, di Alun-alun Utara Yogyakarta pada Sabtu malam, 6 September 2014.
Bobby Cool selaku gitaris dan vokalis SID di atas panggung mengucapkan terima kasih  atas dukungan para OutSIDers dan Lady Roses –sebutan untuk penggemar SID—terhadap gerakanan mereka menolak reklamasi Teluk Benoa di di Bali.
“Perjuangan kami untuk menyelamatkan tanah kelahiran kami untuk menolak reklamasi tidak akan berhenti. Jogja juga harus menjaga alamnya. Jogja harus tetap nyaman,” kata Bobby Cool di atas panggung sebelum menyanyikan lagu “Jadilah Legenda”.
Di atas panggung, Bobby Cool juga mengenakan kaos hitam tanpa lengan bertuliskan “Bali Tolak Reklamasi, batalkan Perpres 51 tahun 2014.”